Memasuki periode 2025–2028, ASPERDA hadir dengan visi baru—lebih progresif, adaptif, dan relevan dengan tantangan industri yang kian kompleks. Dunia rental mobil tidak lagi hanya bicara penyediaan kendaraan, tetapi telah berkembang menjadi ekosistem layanan transportasi yang menuntut standar tinggi, tata kelola yang solid, digitalisasi proses, dan kolaborasi lintas daerah. Visi ASPERDA 2025–2028.

ASPERDA melihat masa depan industri ini sebagai pilar penting dalam mobilitas Indonesia. Dari pariwisata, logistik ringan, hingga layanan korporat, kebutuhan mobilitas yang aman, cepat, dan profesional akan terus meningkat. Karena itu, ASPERDA mengambil peran strategis sebagai penggerak utama transformasi industri rental mobil nasional.

Visi Utama 2025–2028

“Menjadi Asosiasi Rental Mobil Terbesar dan Terpercaya di Indonesia yang Mendorong Standarisasi, Profesionalisme, dan Digitalisasi Layanan.”

Visi ini dijabarkan melalui tujuh arah besar:

1. Standarisasi Nasional

ASPERDA berkomitmen membangun standar usaha rental mobil nasional yang mencakup:

• kualitas unit,
• prosedur pemeliharaan,
• standar safety,
• kualitas driver,
• SOP layanan,
• serta etika bisnis antar-pelaku industri.

Standarisasi ini akan menghadirkan kepercayaan publik dan memberi fondasi kokoh bagi anggota di seluruh daerah.

---

2. Penguatan Kapasitas Anggota

2025–2028 adalah periode peningkatan kualitas pelaku rental mobil melalui:

• pelatihan dan sertifikasi,
• knowledge sharing antardaerah,
• kelas manajemen bisnis,
• workshop digital marketing dan SOP,
• serta pembinaan pengusaha pemula di seluruh DPC / DPD.

Tujuannya jelas: anggota lebih kompeten, lebih produktif, lebih siap berkembang.

---

3. Digitalisasi Layanan dan Ekosistem

ASPERDA akan mempercepat transformasi digital industri rental melalui:

• sistem manajemen unit dan operasional modern,
• digital membership system,
• database nasional kendaraan dan vendor,
• marketplace B2B antaranggota,
• serta kolaborasi dengan platform teknologi dan startup lokal.

Dengan digitalisasi, ASPERDA ingin menciptakan transparansi, efisiensi, dan peluang bisnis baru bagi anggota.

---

4. Penguatan Kelembagaan & Governance

Organisasi akan dibangun dengan tata kelola yang:

• transparan,
• akuntabel,
• berbasis data,
• dan memiliki mekanisme monitoring yang jelas.

DPP, DPD, hingga DPC akan bergerak dalam satu ritme melalui sistem pelaporan terintegrasi, kalender kerja nasional, dan standarisasi program kerja.

---

5. Kolaborasi Nasional & Regional

ASPERDA 2025–2028 menargetkan hadir sebagai asosiasi yang membuka akses kolaborasi:

• bersama Kementerian Perhubungan, Kemenparekraf, Kepolisian,
• bersama ekosistem otomotif (dealer, leasing, bengkel, startup),
• bersama industri pariwisata dan hotel,
• serta bersama komunitas dan asosiasi lain yang relevan.

ASPERDA bukan hanya organisasi internal, tetapi jembatan sinergi nasional.

---

6. Perlindungan dan Advokasi Anggota

ASPERDA akan menjadi garda depan untuk advokasi:

• regulasi usaha rental,
• perlindungan usaha dari praktik tidak sehat,
• keamanan transaksi,
• serta akses legal untuk memperjuangkan kepentingan anggota di tingkat regional maupun nasional.

ASPERDA hadir agar pelaku rental tidak berjalan sendiri, tetapi dilindungi dan diperjuangkan.

---

7. Peningkatan Citra & Profesionalisme Industri

Transformasi 2025–2028 juga diarahkan untuk:

• meningkatkan kepercayaan publik,
• menghapus stigma negatif terhadap rental mobil,
• membangun image profesional, aman, dan berkualitas,
• dan menjadikan ASPERDA sebagai rumah besar industri rental Indonesia.

---

🌱 Komitmen 2025–2028

ASPERDA percaya bahwa masa depan industri rental mobil Indonesia harus dibangun bersama. Dengan energi baru, kepengurusan baru, dan visi yang kuat, ASPERDA akan menjadi:

Wadah belajar.

Wadah bertumbuh.

Wadah berkolaborasi.

Wadah perjuangan pelaku rental mobil dari Sabang hingga Merauke.

Inilah era baru ASPERDA—era kolaborasi, digitalisasi, dan profesionalisme. Era di mana para pengusaha rental mobil Indonesia naik kelas, lebih modern, lebih kuat, dan berdaya saing tinggi di tengah ekonomi yang terus berubah.